Minggu, 31 Januari 2010
Review Nokia N70
Nokia N70 adalah telepon kedua dari seri N baru, diumumkan oleh Nokia di musim semi. Semua model garis ini luar biasa dengan cara tertentu: yang N90 model karena kamera 2 megapiksel dan optik dari Carl Zeiss, Nokia N91 karena built-in hard disk. Dan di sini kita memiliki Nokia N70 baru, bahkan jika tidak yang istimewa jika dibandingkan dengan dua orang lainnya yang dijelaskan di atas. Ini adalah Symbian Series 60 smartphone sama seperti para pendahulu.
Nokia N70. Klik untuk memperbesar Nokia N70. Klik untuk memperbesar
Nokia N70
Namun, ini adalah smartphone yang brilian, yang terbaik dari semua di Seri 60. Menurut hasil tes kami, itu juga merupakan ponsel terbaik saat ini di dunia. (Catatan: MobilMania memiliki sistem rumit untuk telepon evaluasi dengan menetapkan nilai dalam persen dalam sebelas kategori dan kemudian menghitung nilai rata-rata. Nokia N70 saat ini di tempat pertama dengan peringkat dari lebih dari 200 dievaluasi handset). Nokia N70 hanya menghantam pasar dengan harga sekitar 500 euro.
Lengkap 360 ° presentasi dari telepon (AVI, DivX 5.2, 2,1 MB)
Sebagai Nokia N70 bekerja sampai pada pelopor, yang terbaik yang bisa kulakukan pasti untuk merujuk pada tinjauan atau bahkan mereka menyalin paragraf tertentu dari mereka dan menggunakan mereka di sini. Akhirnya, bagaimanapun, kami memutuskan untuk mempersiapkan N70's review dalam cara yang sama sekali berbeda, dari awal, seolah-olah kami telah diberi merek ponsel baru.
Di manakah itu cocok?
Nokia N70 adalah ponsel, yang direkayasa sebagai alat untuk berdua bekerja dan menyenangkan. Menawarkan buku telepon yang sangat baik, fungsi organizer yang baik, dan kerjasama aktif dengan PC. Ini membuat Anda di web, download email, tinjauan dokumen dalam Microsoft Office atau PDF format, dan menghubungkan Anda ke jaringan 3G. Ini adalah soal kompromi meskipun, layar kecil dan keypad selalu saja pengganti. Mereka tidak pernah menawarkan kenyamanan yang disediakan oleh perangkat yang lebih besar.
Perangkat yang dibuat untuk bekerja terutama? Lihatlah Nokia 9500 Communicator, Nokia 9300, Sony Ericsson P910i, Palm Treo 650, misalnya. Sebuah kombinasi yang mungkin dari sebuah buku catatan dan ponsel apa pun yang mengelola bagian komunikasi juga merupakan pilihan yang baik.
Adapun bagian yang menyenangkan, para pengguna smartphone Symbian tidak perlu membuat kompromi. Nokia ini dilengkapi dengan kamera yang sangat baik. Ini memiliki keunggulan video aplikasi, memainkan file MP3 dan fitur built-in radio. Permainan menawarkan juga cukup luas. Apa yang bisa dianggap sebagai kerugian adalah fakta bahwa N70 tidak menawarkan standar penggunaan game untuk N-Gage game konsol. Aku mencoba dua versi demo, tapi mereka menolak bahkan mulai. Menurut berbagai forum diskusi di internet, sebagian besar pengguna mengalami kesulitan yang sama. Karena anda akan dapat membaca sedikit lebih lanjut dalam artikel, permainan ini adalah alasan utama untuk telepon harus diformat.
Mobile yang digunakan untuk permainan? Terbaik adalah Nokia N-Gage QD.
Desain dan konstruksi: sangat baik
Kelebihan: berkualitas terbaik plastik • prospek yang baik • konstruksi padat
Cons: besar dan berat • sidik jari yang terlihat pada permukaannya • penutup slot kartu memori tampaknya goyah • penutup lensa tidak terlalu padat
Desain N70 sangat menarik. Ini bukan hanya pendapat saya. Orang-orang membicarakan telepon berpikir sama. Alasannya adalah bahwa Nokia N70 akhirnya telah diberi pandangan, yang layak untuk mewakili peralatan untuk 500 euro. Ini terbuat dari plastik, tetapi Anda tidak akan tahu sama sekali. Nokia N70 memberi kesan logam yang mewah. Bahan plastik, yang tubuh bagian dalam telepon yang dibuat, adalah padat dan menyenangkan untuk disentuh. Saya menguji versi hitam perak. Hal ini juga ditawarkan dalam kombinasi putih dan anggur merah, tapi saya pikir tidak tampak yang baik.
Nokia N70. Klik untuk memperbesar Nokia N70. Klik untuk memperbesar Nokia N70. Klik untuk memperbesar Nokia N70. Klik untuk memperbesar
Nokia N70 adalah ponsel yang sangat bagus
Apa yang benar-benar menarik adalah konstruksi dari Nokia N70: yang gelap bagian dalam ditutupi perak. Penutup belakang yang lebih kecil adalah sebuah slider. Dalam posisi dasar memenuhi miring bagian atas penutup perak depan. Bila Anda melepaskan penutup, lensa kamera muncul keluar. Cover sendiri tingkat dengan tepi bagian bawah penutup depan.
Pembangunan penutup belakang dilepas lebih baik daripada yang ada dalam model 6.681, di mana Nokia pertama kali disajikan jenis konstruksi ini. Tidak berderit. Hal ini menunjukkan sedikit bermain sebagai shell plastik membungkuk, tetapi tidak kritis. Sebuah Firasat menonjol dapat dilihat pada penutup belakang telepon ketika dilihat dari samping. Ini adalah apa yang membuat telepon lebih tebal.
Jomblo Seminggu
Sore itu, Lara masih asyik di depan komputernya untuk ngutak-ngatik tugas Pak RT bikin proposal karang taruna. Sembari nguap karena kecapean, Lara neguk es tawar yang udah tinggal seperempat gelas sampe abis. Sebentar-sebentar Lara ngelirik jam dindingnya. Udah jam tiga sore. Padahal Lara ngidupin tuh komputer dari jam sebelas siang tadi. Berarti udah cukup lama juga Lara ngeremin komputernya. Jari-jarinya yang tadi lurus mirip rambut direbonding, sekarang jadi keriting kayak abis dikepang. Tapi buat Lara, jari keriting itu udah biasa. Yang belom dia rasain tuh jari keribo. Gimana jadinya tuh?
Menulis bagi Lara emang udah jadi kerjaannya sehari-hari sejak kelas 2 SLTP sampe sekarang. Lara udah sering nyabet juara I tiap ada lomba nulis cerpen tingkat SLTP dan SMU. Udah banyak hasil tulisannya yang masuk majalah. Lara emang hobi bereksperimen dan cari tau tentang sesuatu hal-hal yang baru.
“Ra? Lagi ngapain lo?” Mia ngebuka pintu kamar Lara yang emang nggak ketutup rapet.
“Eh, Mi! Masuk aja. Ini nih, lagi bikin proposal dari karang taruna di RT gue. Eh, kalo elo mau minum, ambil aja sendiri di belakang ya,”
“Gampang! Eh, kok tadi elo nggak masuk sekolah sih? Pak Hendri tanyain elo tuh,”
“Kan gue udah nitip surat ijin ama Giri. Emangnya dia nggak kasih ke elo?” tanya Lara sambil ngebelakangin komputernya.
“Nggak tuh! Tadi gue juga nggak liat do’i. Jangan-jangan dia ikut-ikutan bolos? Atau jangan-jangan, dia punya gebetan baru?” Mia ngejek Lara. Walau sebenernya tujuan Mia cuma bercanda, nyatanya Lara jealous juga sama ucapan Mia barusan.
“Ah, peduli amat! Emangnya gue pikirin! Gue juga bisa cari gebetan baru yang lebih ganteng dari Giri,” Lara kembali ngelanjutin tugasnya.
Mia cuma meringis dengerin kalimat Lara. “Gue becanda lagi,”
“Beneran juga nggak apa-apa.” Lara cemberutin mukanya yang manis tanpa gula itu.
Mia tau, Lara emang cemburu berat kalo ngeliat Giri lagi dempetan sama cewek lain. Alapagi Giri itu salah satu cowok ter-OK di sekolahnya. Siapa juga yang rela cowoknya digandeng sama cewek laen? Padahal, Lara sendiri jarang nempel sama Giri. Dia lebih sering nempel sama komputernya daripada sama pacarnya. Makanya, Mia seneng banget ngeledekin Lara.
Mia ngebiarin Lara sibuk sama tugasnya itu. Dia nengokin dapurnya Lara buat nuang segelas air dari kulkas terus balik lagi ke kamar Lara. Tegukan pertama, ah… sueger tenan… tegukan kedua, masih juga Mia haus. Pas tegukan ketiga, Mia baru sadar kalo gelasnya udah kosong. Air yang tadinya di gelas udah pindah keperutnya.
“Rumah lo sepi banget sih? Kuburan aja nggak sepi-sepi amat. Pada ke mana?” Mia ngelanjutin omongannya pas tenggorokannya udah sejuk lagi.
“Bukan urusan lo,” jawab Lara cuek masih sembari mencet-mencet huruf demi huruf yang ada di keyboard-nya.
“Duilee… jutek banget. Masih kesel ama yang tadi ya?”
Bukannya ngejawab, Lara malah diem aja.
“Eh, gue punya kejutan buat elo! Tau nggak tujuan gue ke sini mau ngepain?” Mia coba bikin Lara penasaran.
“Nggak,”
“Tebak dong…”
“Ogah ah! Gue males main tebak-tebakan,” ujar Lara masih sembari nyalin proposal yang dia buat.
“Ah, elo payah! Gue bawa berita yang bikin elo seneng juga.”
“Bodo amat! Elo nggak ngeliat, kalo gue lagi sibuk?”
“Iya…iya gue ngerti! Tapi…”
Ka…sih…ku… sampai disini… kisah kita… jangan tangisi… keadaannya…
Bunyi ringtone hp Lara yang terletak di atas meja belajarnya terdengar cukup keras. Nih anak mellow banget deh. Ringtone-nya lagu Glenn Fredly githu loh!
Lara setengah berlari ke meja belajar buru-buru ngambil hp-nya. Takutnya keduluan sama tangan Mia. Dia tau banget kalo Mia cepet banget refleks kalo denger hp bunyi. Pengennya cepet-cepet diangkat. Nggak peduli hp siapa yang bunyi. Waktu lagi belajar matematika di kelas juga gitu pas hp-nya bu Prapti bunyi. Otomatis dia jadi bahan ketawaan di kelas waktu itu. Lagian latah sih aneh-aneh aja. Denger hp bunyi latah pengen ngangkat. Makanya, kalo Lara pergi kemana-mana, dia nggak mau ngajak Mia. Apalagi kalo naek bis. Gimana kalo ada penumpang yang hp-nya bunyi? Nggak kebayang deh…
“Halo,Gi? Sekarang ada di mana? Oo… gitu… tadi kamu nggak masuk juga ya? Mmm… apa? Lomba nulis cerpen tingkat Jabotabek? Pak Hendri nyuruh aku ikut? Oo… kalo gitu, besok aku tanyain lagi deh sama Pak Hendri. Ya udah kamu hati-hati di jalan ya! Iya nanti aku kasih tau lagi. Bye…” Lara nyudahin teleponnya.
“Giri, ya?”
“He-eh.” jawab Lara sambil cengengesan sendiri.
“Hmm… perasaan tadi elo lagi marah-marah sama gue?! Abis Giri telepon, kok marahnya nggak dilanjutin lagi sih? Udah seneng nih?” sindir Mia.
“He..he.. gue kan tadi lagi bete. Abis elo iseng sih!”
“Jadi sekarang udah nggak bete?”
Lara cekikikan. Perasaannya yang dari tadi bete, sekarang udah mendingan abis Giri telepon Lara. Walau kangennya belom ilang, yang penting betenya udah nggak nemplok lagi di otaknya.
“Eh, tadi elo mau kasih tau gue berita apa?” tanya Lara tiba-tiba.
“Barusan kan udah dikasih tau ama Giri,” Mia pasang muka manyunnya di depan Lara.
“Jadi elo mau kasih tau gue tentang lomba cerpen itu?” abis Lara nyimpen datanya yang tadi dia ketik, Lara men-Turn off komputernya. Lara lebih asyik ngorek informasi tentang lomba itu.
“Yo’i. Pengmumannya baru dipasang di Mading tadi pagi, Pak Hendri mau elo bisa ikutan lomba lagi untuk tahun ini.”
“Mmm… tapi… otak gue lagi blank banget nih! Saat ini gue sama sekali lagi nggak punya ide buat bikin cerpen,”
“Bukannya elo selalu gampang dapet inspirasi? Atau… gue kasih pilihan cerita mau, nggak?”
“Ah, ide-ide lo sih basi semua! Paling elo mau nyaranin tentang persahabatan, percintaan remaja biasa gitu kan? Gue tuh, kalo bikin cerita pengennya yang unik-unik. Yang lain dari pada yang lain. Apalagi… gue kan perlu eksperimen dulu, baru gue kembangin lewat kalimat,”
“Iya! Gue jadi inget waktu elo mau buat karya ilmiah tentang nasib tukang jamu gendong aja, elo sampe ngorbanin diri untuk ikut-ikutan ngerasain jadi tukang jamu gendong. Untungnya waktu elo buat cerita tentang tewasnya penumpang kereta api, elo nggak ikut-ikutan berdiri di tengah rel kereta, hehehe…” Mia nyengir kuda.
“Udah deh, elo nggak usah ketawa! Bikin gue tambah bingung aja,”
* * *
Lara ngaduk-aduk jus jeruknya yang masih penuh. Sementara Giri cuma mandangin kekasihnya itu tanpa suara. Nggak biasanya Lara bete kalo ada Giri di dekatnya.
“Ada apa sih? Kok muka kamu dari tadi dilipet terus kayak kertas origami? Kalo ada masalah, cerita dong…” Giri nyeruput Cappucino-nya dikit-dikit. Takut cepet abis. Soalnya nyeimbangin sama minumannya Lara yang masih penuh.
Lara ngelepas gagang sedotan yang dari tadi dia pegang. “Ri… aku… mau minta sesuatu. Boleh, nggak?” tanya Lara. Nadanya berat banget saat itu. Nggak tau berapa ton beratnya. Abis Lara nggak bawa timbangan sih, hehehe…
“Apaan?”
“Tapi… kamu harus kabulin permintaan aku,”
“Mm… tergantung permintaannya. Kalo aku bisa kabulin, pasti aku kabulin.”
“Nggak, ah! Nggak boleh main gantung-gantungan. Pokoknya, kamu harus bisa kabulin permintaan aku.” Lara ngotot.
“Emangnya, kamu mau minta apa sih?”
“Kamu janji dulu, kamu mau kabulin permintaan aku,” desak Lara.
Giri terpana ngelihat wajah manis Lara. Rasanya, dia selalu nggak bisa nolak permintaan kekasihnya itu. “Ya udah, aku kabulin. Tapi jangan susah-susah ya…” ucap Giri.
“Mm… mulai besok… kamu nggak usah SMS aku, nggak usah telepon aku, nggak usah ke rumahku dulu,”
Giri genggam kedua tangan Lara cukup erat. “Kamu nggak apa-apa kan, Ra? Kamu marah sama aku?” tangan Lara lumayan kesakitan saat itu. Kalo bukan Giri yang megang tangannya saat itu, dia pasti udah gaplokin tuh orang.
Lara menggeleng. “Bukan itu, Ri. Aku sama sekali nggak marah sama kamu,”
“Trus kenapa? Ra… kamu boleh minta apa aja dari aku. Tapi jangan yang satu itu. Terus terang, itu berat banget.”
“Aku lagi buat eksperimen…”
“Eksperimen apa lagi, Ra? Kamu tuh selalu kayak gini deh.”
Lara tersenyum simpul. Lalu ngejelasin kenapa dia nganbil sikap kayak gitu ke Giri.
Giri sih emang udah punya feeling tentang eksperimen yang dibuat Lara. Pasti untuk lomba cerpen itu. Giri tau banget siapa Lara. Kalo belom punya pengalaman, Lara nggak pernah berhasil buat cerita yang bagus. Tapi eksperimen yang kayak gimana yang mau Lara buat? Kenapa harus ngorbanin nggak boleh hubungin dia gini?
“Aku mau ngambil tema tentang cinta. Ceritanya tentang seorang cewek yang punya pacar tapi kayak nggak punya pacar. Nggak manja tapi mandiri, nggak ada rasa kangen tapi juga nggak benci, tetep setia dan nggak ada selingkuh,” Lara ngejelasin panjang.
“Kok bisa gitu?” Giri Tanya sedikit heran.
Lara sadar, semua itu pasti berat banget dia jalanin kalo nggak ada Giri. Tapi Lara tetep harus jalanin eksperimen anehnya itu. Sebenarnya, Lara bisa aja bikin cerpen tanpa harus bereksperimen. Tapi biar gimanapun pengalaman adalah guru yang sangat berharga buat Lara.
Giri ngabisin sisa Cappucino-nya yang udah nggak dingin. “Kamu udah pikir bener-bener? Kamu yakin sama keputusan kamu?” tanya Giri sekali lagi ngeyakinin Lara.
Lara ngangguk mantap. “Ya, Ri! Aku yakin. Lagipula, cuma seminggu kok. Seminggu kan cepet,” Lara tersenyum.
“Cepet apanya? Aku nggak ketemu kamu sehari aja, kangennya udah bejibun! Apalagi seminggu…”
“Aku tau… ini emang berat banget, tapi… kalo cerpenku sukses, kan kamu juga yang seneng…” Lara tersenyum lagi. Kali ini bener-bener manisnya ngalahin gula. Lalu memandang kedua mata Giri. “Ri, selama seminggu ini, aku nggak belajar di sekolah ini. Aku ikut belajar di SMU KELANA. Karena aku harus ikut seminar tentang lomba cerpen itu seharian penuh selama seminggu. Selain itu, aku juga harus konsentrasi sama cerpen yang aku buat. Nanti, buku-buku catatan kamu aku pinjam ya!” jelas Lara.
“Jadi… seminggu ini kamu pidah ke SMU KELANA? Jadi… selama seminggu ini aku bener-bener nggak ketemu sama kamu?”
“Iya…” jawab Lara singkat.
Giri menarik nafas panjang. “Asal kamu seneng, aku juga ikut seneng, Ra.”
Keduanya senyum. Berat rasanya Giri ninggalin Lara walau cuma seminggu. Gitu juga sama Lara. Giri cuma berharap, harapannya semoga satu minggu itu nggak akan jadi waktu yang lama.
* * *
Hari ini adalah hari pertama Lara ngejalanin hari-harinya tanpa Giri. Emang nggak kayak pagi yang biasanya. Lara ngebayangin waktu Giri ngejemput Lara untuk berangkat ke sekolah, waktu Lara bercanda di dalam bis berdua, waktu dia sama-sama dijemur di tengah lapangan waktu telat ikut upacara, waktu… ah, udah nggak keitung kejadian-kejadian lucu lainnya berdua Giri. Masih banyak lagi yang dia inget saat itu. Lara cuma senyum kecil sekarang.
Pagi itu SMU KELANA belum terlalu ramai. Baru ada segelintiran murid yang baru dateng. Lara nggak tau mau kemana pas dia udah sampe di SMU KELANA. Dia cuma bisa nggigit jari-jari kecilnya sembari muter-muterin kepalanya ke sekeliling sekolah.
Kantor guru! Itu tempat yang dari tadi dia cari. Di mana kantor gurunya? Lara bingung. Dua anak laki-laki dari SMU KELANA yang dari tadi ngeliat Lara kelimpungan malah iseng godain Lara.
“Cantik… mau ikut lomba cerpen ya?” goda anak lelaki yang tadi ngeliatin Lara.
“Dari sekolah mana?” tanya yang satunya lagi.
“Mm… kantor guru di mana sih?” tanya Lara sedikit cuek, masih sembari celingukan nyariin kantor guru.
“Oo… nyari kantor guru? Dari sini lurus terus belok kiri. Mentok, itu udah ruang guru. Kalo bingung, ayo gue anterin,”
“Nggak usah deh, makasih. Gue ngerti kok,” Lara ngikutin petunjuk yang dikasih sama dua cowok iseng tadi.
Sementara dua cowok itu ngeliatin Lara terus sampe bayangannya ngilang. Sialan, jutek juga tuh cewek.
Pas sampe di kantor guru, Lara diboyong ke aula khusus siswa-siswi yang ikut lomba cerpen. Aula yang kira-kira cukup untuk nampung 50-100 anak itu udah keisi sama murid-murid dari seluruh wilayah Jabotabek. Di sana Lara belajar banyak teori-teori dan teknik-teknik tentang ngarang cerpen yang bener. Ia juga nyempatin diri untuk kenalan sama beberapa murid dari sekolah lain. Nggak lupa, Pak Hendri perwakilan dari sekolah Lara ikut ngedampingin dia.
“Bagaimana perasaan kamu hari ini, Lara?”
“Senang, Pak. Apalagi Bapak dan pihak sekolah bisa mempercayakan saya sebagai wakil dari sekolah untuk ikut loba cerpen ini,” jawab Lara semangat.
“Bagus-lah kalau begitu. Apa kamu udah ada rencana judul cerpen yang akan kamu ajukan nanti?”
“Mm… belom seratus persen yakin sih, Pak! Judulnya ‘Jomblo Seminggu’,”
“Apa maksudnya Jomblo Seminggu? Kamu yakin cerpen kamu itu akan menang?”
“Ya… Bapak liat aja nanti. Yang jelas, saya akan berusaha yang terbaik untuk sekolah kita.”
Pak Hendri ngangguk-angguk tanda setuju.
Hari kedua, ia mulai mengarang cerpennya itu. Mula-mula, untuk buat kata-katanya emang cukup sulit. Tapi lama-kelamaan dia mulai kebiasa. Kata demi kata, kalimat demi kalimat, udah dia susun beberapa halaman untuk dijadiin suatu cerita yang menarik. Baru empat halaman ia selesain, Lara matiin komputernya. Lomba cerpen kali ini mengapa tak membuatnya lebih bersemangat?
Tunit tunit…
Bunyi nada SMS di HPnya terdengar cukup keras. Dari Giri.
“Ra, lg ngpain? Sbk ya? aku kgn bgt sm km…”
Giri, seandainya ia ada di sini aku pasti bisa ngerjain cerpen ini lebih cepet. Rasanya saat ini, aku ingin di dekat Giri… Lara naruh hp-nya di dekatnya. Sebenernya, dia pengen banget ngebales sms Giri. Tapi… udahlah…
Hari ketiga, masih di SMU KELANA. Seminar-seminar yang diadain panitia malah ngebuat kepala Lara pusing. Ia pikir, sebenarnya nggak ada seminar pun dia bisa ngebuat cerpen itu. Wong itu dari khayalannya sendiri kok. Seminar-seminar itu nggak gitu penting baginya. Bukannya sombong nih. Abis, percuma! Semua ilmu yang diajarin panitia sama sekali nggak ada yang nyangkut di otaknya.
Hari keempat, Lara bete banget. Lagi-lagi seminar yang membosankan. Sama sekali komputer yang isinya karangan cerpennya itu nggak digubrisnya hari ini. Jujur, Lara nggak bisa ngelupain Giri. Ternyata jauh dari Giri tuh enggak enak banget. Walau do’i nyebelin, dia kangen banget sama Giri. Semua ide-idenya hari ini buyar karena bayangan wajah Giri yang full ngeluberin isi otaknya. Lara nggak bisa lagi ngebendung rasa kangennya yang udah ngembrek di hatinya. Setiap hari SMS Giri tak pernah ia balas. Tetapi ia harus bertahan dengan keadaan ini. Justru Lara semakin tau, seperti ini rasanya pengalaman ditinggal kekasih.
Hari kelima, Lara merasa jenuh. Bener-bener rasa jenuh yang ugh! Nggak bisa diungkapin pake kata-kata. Akhirnya, tujuh halaman cerpen hasil karyanya udah ia selesain, walau belum seratus persen selesai. Dia masih harus ngedit lagi untuk lebih nyempurnain alur ceritanya.
“Pak, ini cerpen saya. Silahkan Bapak baca dulu,”
“Cepat sekali, Lara. Baru lima hari kamu ikut seminar, cerpen kamu sudah selesai. Ini cerpen ‘Jomblo Seminggu’ yang kamu maksud?” tanya Pak Hendri.
“Iya, Pak.”
Pak Hendri ngebaca tulisan Lara kalimat demi kalimat. Selang beberapa menit, Pak Hendri tersenyum. Ia cukup puas dengan hasil karya Lara itu. Tapi, masih ada beberapa kesalahan kecil di cerpen itu. Pak Hendri memberi solusi dan saran untuk lebih menyempurnakan ‘Jomblo Seminggu’.
“Ceritanya bagus, jangan lupa kamu perbaiki yang salah tadi.”
“Iya, Pak.”
Lara tahu, bikin cerpen itu nggak segampang bikin pisang goreng. Sekarang dia harus ngedit kalimat-kalimat yang salah tadi. Rasanya, kepalanya udah mau pecah karena setiap hari ia harus berhadapan di depan komputer. Tiba-tiba ia teringat lagi dengan kekasihnya itu.
Saat ini, Giri lagi ngapain, ya? Apa ia juga inget sama aku? Jangan-jangan, di luar sana dia udah punya gebetan lain?! Nggak mungkin! Uuuh…! Jadi mikir yang enggak-enggak! Giri… aku kangen sama kamu…
Ka…sih…ku… sampai disini… kisah kita… jangan tangisi… keadaannya…
Lara terkejut ketika bunyi hape Lara terdengar cukup keras. ia mandangin nama Mia yang tertera di ponselnya.
“Hai, Mi!” sapanya pelan. Ia lalu merebahkan tubuhnya di tempat tidur.
“Hai ibu cerpenis! Masih idup, lo? Giri udah cerita sama gue. Gue kira, elo nggak tahan jadi jomblo seminggu.” Ledek Mia.
“Sebenernya, gue emang nggak tahan. Tapi tetep aja gue harus tahan-tahanin,”
“Kasian tuh, Giri uring-uringan terus nggak ada lo!”
“Yang bener, Mi?”
“Untung nggak gantung diri!” canda Mia. “Gue kasian ngeliat dia. Di kelas bawaannya bete… melulu. Diatas meja bukannya ada buku-buku pelajaran, malah ada foto-foto elo. Bagusnya nggak ketawan guru,” tambah Mia.
“Tapi Giri baik-baik aja, kan?” tanya Lara cemas.
“Elo sih… pake ada acara jomblo seminggu segala! Bikin cerpen sih bikin cerpen, Ra! Tapi jangan nyiksa gitu dong…” ucap Mia. Ia mindahin selularnya itu ke tangan kirinya. “Dia yang nyuruh gue telepon elo! Dia juga nyuruh gue tanyain kabar lo! Abis, pintu rumah lo tertutup buat dia. Udah gitu, kalo dia yang coba telepon elo nggak pernah angkat. SMSnya juga nggak pernah elo bales, kan?”
“Emang. Lagian tuh anak nekat banget sih? Udah gue bilang nggak usah hubungin gue, masih juga SMS gue, telepon gue, kan gue jadi…”
“Itu berarti dia care sama elo, tau!” potong Mia. “Sukur-sukur, dia nggak ngelirik cewek lain! Padahal, banyak lho anak-anak kelas satu yang godain Giri. Malah, ada juga yang ngasih Giri surat cinta. Kirain, Giri tuh udah putus sama elo.”
“Itu sih gue nggak kaget lagi, Mi. Anak-anak kelas satu sih emang kelewat centil! Jangankan nggak ada gue. Waktu gue ada disamping Giri aja, anak-anak kelas satu itu masih juga ngelirikin Giri. Eh, ngomong-ngomong… elo nggak takut pulsa lo bengkak nih? Tumben elo telepon gue lama,”
“Tenang aja. Pulsa gue ini dibeliin sama Giri kok. Demi elo, Non!”
Lara mendesis. “Pantes…”
“Eh, terus gimana pengalaman elo selama dikarantina?”
“Karantina? Ngaco! Emangnya, gue mau masuk AFI/KDI gitu? Nggaklah, gue tetep pulang ke rumah. Tapi… bete banget di sana. Dikit-dikit seminar. Dikit-dikit pengarahan. It makes me bored, you know?”
“Wajar dong… Ra, kalo elo ngetop ajak-ajak gue ya!”
“Elo tuh ada-ada aja. Gue kan cuma ikut lomba bikin cerpen. Bukan ikut casting sinetron.”
“Eh, jangan salah, Non! Rachmania Arunita aja, yang bikin novel ‘Eiffel I’m In Love’ itu sekarang jadi ngetop abis gara-gara novelnya masuk bioskop,”
“Udah selesai belom ngomongnya?” sindir Lara.
“Jahat lo! Gue masih betah ngobrol sama elo juga.”
“Gue udah nggak betah, tau! Gue capek nih, mau bobo. Soalnya besok gue kudu dateng pagian. Biasa, seminar lagi…”
“Embeeer! Ya udah, deh. Paling juga abis ini Giri hubungin gue. Dia mau tanyain kabar lo sama gue. Ra, elo kapan balik ke sekolah lagi? Bukan cuma Giri aja yang kangen sama elo. Temen-temen juga tuh,”
“Mm… kayaknya tiga hari lagi deh gue balik ke sekolah. Gue juga kangen nih sama temen-temen. Mi, bilang juga ya, sama Giri kalo gue baik-baik aja, en gue kangeee…n banget sama dia.”
“Beres… caw…” Mia nutup telefonnya.
Lara sedikit tenang. Ternyata, Giri juga kangen.
* * *
Pagi-pagi sekali Lara udah sampe di sekolah tercintanya. Ia cermatin untuk ngeliat keadaan sekelilingnya. Nggak lama, bibirnya tersenyum merekah. Ternyata dia juga kangen sama sekolahnya.
Suasana masih sepi. Dia lari ngiterin sekolah. Nggak peduli seberapa lelah dia berlari. Rasanya, dia mau terus berlari. Nikmatin sunyinya suasana sekolah, emang hal ini yang dia tunggu-tunggu dari malem tadi.
“Ra…”
Langkahnya terhenti pas ada seseorang yang manggil namanya. Lara menoleh kebelakang. Ia diam sesaat. Airmatanya sedikit demi sedikit ngalir di pipinya.
“Giri…?” Lara berlari kencang menuju Giri.
Giri pun demikian. Kemudian langkah mereka bertemu di tengah lapangan yang sunyi tanpa suara.
Giri belai rambut panjang Lara. “Ra… aku kangen banget sama kamu,”
“Kamu kira, aku nggak kangen sama kamu?!” ucapnya lemah, Lara masih dalam keadaan menangis.
“Udah dong, kamu jangan nangis lagi, ya… kamu tuh jelek kalo lagi nangis,” Giri mengusap airmata Lara. “Pokoknya, nggak ada lagi yang kayak gini ya…? Aku nggak mau jauh dari kamu…”
Lara tersenyum. Lalu mengangguk.
Matahari udah condong dikit ke Barat. Murid-murid mulai ramai penuhin sekolah. Sementara Lara dan Giri masih asyik berdua di kantin sekolah untuk saling nglepas kangen.
“Gimana selama aku nggak ada?” tanya Giri. Mulutnya terkatup di ujung sedotan.
“Bete. Kamu…?”
“Ah, aku sih biasa aja nggak ada kamu,” jawab Giri cuek.
“Masa? Trus, siapa yang nyuruh Mia malem-malem untuk telepon aku? Nanyain keadaan aku?” sindir Lara.
Giri garuk-garuk kepala. “Mm… itu sih…”
“Trus, siapa juga yang pajang foto aku di atas meja belajar sekolah?” potong Lara kemudian.
“Wah, ember juga tuh si Mia,” komentar Giri.
“Trus, siapa lagi yang beliin Mia pulsa untuk nge-cek kabar aku kalo bukan kamu? Ngaku nggak?!” desak Lara.
“Iya deh, tuan putri…” ucap Giri memegang kedua tangan Lara. “Mm.. gimana sama lomba cerpennya?” tanyanya lagi mengalihkan pembicaraan.
Lara meletakkan kedua tangannya di dagunya. “Ngeles nih?” Lara nyengir kuda. “Ng… udah selesai sih, besok pengumuman pemenangnya udah keluar di SMU KELANA,”
“Aku do’ain, semoga usaha kamu nggak sia-sia,” ucap Giri.
“Ri, aku mau baca surat cinta kamu dong…” canda Lara.
“Surat cinta apa?”
“Itu… yang dari anak-anak kelas satu yang centil-centil itu…”
“Oo… udah aku balikin ke yang punya. Mia yang cerita, ya?”
Lara meringis. “Iya…”
Giri tersenyum kecut mendengan jawaban Lara. Dongkol banget hatinya. Awas kalo nanti ketemu Mia! Batin Giri dalam hati.
* * *
Suara sorak sorai ngeramein suasana di SMU KELANA. Lara yang ditemani Giri, Mia dan Pak Hendri udah ada di sana satu jam yang lalu untuk ngeliat hasil pengumuman lomba. Dada Lara kebat-kebit dibuatnya.
“Ra, gue yakin elo deh yang menang…” ucap Mia meyakinkan.
“Mudah-mudahan ya, Ra.” Sambung Giri.
Lara tersenyum, lalu menganggukkan kepalanya. “Mudah-mudahan,”
“Dan pemenang pertama Lomba Karya Tulis Cerpen 2007 ini jatuh kepada SMU…ANGKASA!! Larasati Marsyafira…!!” ucap sang ketua dewan juri lantang.
Lara menangis sambil tersenyum. Sekali lagi ia membuat bangga SMU ANGKASA. Dengan bergantian, Mia dan Giri memeluk Lara.
“Selamet, Ra! Apa gue bilang, pasti elo yang menang…” Mia menepuk pundak Lara.
“Aku bangga sama kamu,” ujar Giri menatap dalam mata Lara.
“Thank’s…”
“Lara, selamat! Pihak sekolah sangat bangga memiliki murid berprestasi seperti kamu,”
“Terima kasih, Pak.” bibir Lara mengembang.
Kemudian ia naik ke atas pentas untuk pengambilan hadiah, sekaligus memberikan kata sambutan dan ucapan terima kasih.
Perjuangan Lara jadi jomblo seminggu ternyata memiliki hikmah yang sangat besar baginya. Dan hari ini hari yang sangat membahagiakan untuk Lara. Memiliki sahabat sebaik Mia, dan memiliki kekasih seperti Giri. Bagi Lara ini adalah suatu anugerah yang paling indah yang terjadi di dalam hidupnya.
Minggu, 17 Januari 2010
Katana
Katana (刀) adalah pedang panjang Jepang (daitō, 大刀), walaupun di Jepang sendiri ini merujuk pada semua jenis pedang. Katana adalah kunyomi (sebutan Jepang) dari bentuk kanji 刀; sedangkan onyomi (sebutan Hanzi) karakter kanji tersebut adalah tō. Ia merujuk kepada pedang satu mata, melengkung yang khusus yang secara tradisi digunakan oleh samurai Jepang.
Katana biasanya dipasangkan dengan wakizashi atau shōtō, bentuknya mirip tapi dibuat lebih pendek, keduanya dipakai aleh anggota kelas ksatria. Kedua senjata dipakai bersama-sama disebut daishō, dan mewakili kekuatan sosial dan kehormatan pribadi samurai. Pedang panjang dipakai untuk pertempuran terbuka, sementara yang lebih pendek dipakai sebagai senjata sampingan (side arm), lebih cocok untuk menikam, pertempuran jarak dekat, dan seppuku (suatu bentuk ritual bunuh diri).
Katana terutama digunakan untuk memotong,dan diutamakan dipakai dengan dua pegangan tangan. Berbeda dengan kebanyakan pedang dari negara manapun, Katana memiliki cara peletakan yang berbeda pada pinggul pemakainya, tidak seperti pedang lain yang menyandang pedang dengan mata pedang mengarah ke bawah, katana justru sebaliknya, sehingga mata pedangnya mengarah ke atas, ini dimaksud untuk mempermudah seorang samurai dalam melakukan sumpah darah, cukup dengan menarik sedikit saja gagang pedang dan menggoresnya pada mata pedang. Sementara seni praktis penggunaan pedang untuk tujuannya semula telah usang, kenjutsu dan laijutsu beralih menjadi seni beladiri modern.
Pedang Jepang yang asli sekarang ini adalah barang yang langka, walaupun yang benar-benar antik dapat diperoleh dengan harga yang sangat mahal. Katana dan wakizashi modern hanya dibuat oleh sedikit praktisi berlisensi yang masih membuat kerajinan senjata ini sekarang, meskipun katana "Type 98" juga langka.
Rabu, 26 November 2008
Penelitian Dibidang TIK
Teknologi Ketahanan Pangan dan Pertanian
Teknologi Energi: Energi Alternatif dan Terbarukan
Teknologi Transportasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Kesehatan dan Obat-Obatan
Teknologi Pertahanan
Dan pada tanggal 26 Juli 2006 diadakan acara penyempurnaan draft final buku putih untuk ke 6 bidang diatas, dimana Menristek (pak Kusmayanto Kadiman) dalam keynote speechnya memaparkan beberapa panduan dan filosofi kenapa buku putih harus ada. Tentu dalam tulisan ini saya tidak akan mengupas isi buku putih ke 5 bidang lain selain TIK, karena tugas saya memang hanya di buku putih TIK. Ada satu catatan menarik bahwa sedikit perdebatan hangat terjadi pada pertemuan tanggal 26 Juli 2006, khususnya tentang posisi buku putih ini sendiri. Pak Kusmayanto menyebut bahwa muara kerangka pikir buku putih berasal dari Jakstranas Iptek 2005-2009 dan Agenda Riset Nasional (ARN) . Sedangkan pemikiran rekan-rekan penyusun ARN, bahwa justru ARN yang seharusnya disusun berdasarkan Buku Putih, karena lingkup tahun buku putih yang lebih panjang yaitu 2005-2025. Well, kedua pemikiran ini berlandaskan pada dokumen yang resmi, meskipun saya sendiri kurang jelas, mana madzab yang lebih shohih
Penyusunan buku putih yang lengkapnya bernama “Buku Putih Penelitian Pengembangan dan Penerapan Iptek Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi tahun 2005-2025�, sempat tertatih-tatih dan mengalami beberapa pergantian tim nara sumber. Saya mengikuti beberapa pertemuan yang diadakan di Jakarta akhir tahun 2005 dan kemudian camp selama 2 hari di Bandung di awal tahun 2006. Tim yang terdiri dari 22 orang, cukup lengkap dan berimbang karena ada wakil dari KNRT (pak Engkos Koswara dan pak Richard Mengko), LIPI (pak Tigor Nauli, pak Handoko, pak Mashuri dan saya sendiri), Depkominfo (pak Ashwin Sasongko dan pak Hadwi Sanjoyo), BPPT (pak Sulistyo dan pak Hary Budiarto), dari Universitas ada pak Abdullah Alkaf (ITS), ada juga wakil dari BATAN, LAPAN, dan yang menarik diundang juga beberapa wakil vendor misalnya pak Harry Kaligis (Sun Microsystems) dan pak Goenawan Lukito (Oracle). Saya secara pribadi juga ingin memberi applaus khusus kepada pak Agus Sediadi, pak Sabartua Tampubolon, pak Kemal Prihatman dan teman-teman di KNRT yang bekerja secara underground menyusun dan mengedit narasi sehingga berbentuk draft yang matang.
Tentu dalam pembahasan terjadi tarik ulur dan diskusi hangat, yang saya pikir terjadi karena pengaruh beragamnya latar belakang bidang pendidikan, core competence dan institusi tempat kerja. Pengaruh lain adalah seperti saya duga di awal, sangat sulit membuat grand design penelitian sampai 25 tahun ke depan untuk bidang yang sangat (terlalu) cepat berkembang seperti TIK. Sampai detik inipun saya belum yakin 100% bahwa poin-poin yang disusun sudah menggambarkan peta penelitian yang sebaiknya dilakukan sampai 2025 di Indonesia. Saya pikir sifat buku putih ini lebih dinamis dan memungkinkan terjadinya revisi ketika kebutuhan dan teknologi berkembang di luar lingkup yang dibahas di buku putih. Draft awal pada pertemuan di Jakarta diperbaiki secara menyeluruh dengan mengubah format dan poin-poin utama pembahasan pada pertemuan (camp) 2 hari di Bandung.
Saya mencatat hal menarik dari buku putih TIK ini, yang pertama bahwa hasil penelitian TIK di Indonesia diharapkan mampu berperan dalam:
Meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat
Meningkatkan daya saing bangsa
Memperkuat persatuan dan kesatuan nasional
Mewujudkan pemerintahan yang transparan
Meningkatkan jati diri bangsa di tingkat internasional
Dapat kita simpulkan bahwa para peneliti bidang TIK diharapkan lebih melihat user needs (kebutuhan pengguna atau stakeholder), lebih membumi dan memprioritaskan penelitian ke arah mencari solusi kebutuhan riil masyarakat. Tentu peneliti bidang TIK akan semakin sibuk karena disamping harus memilih tema penelitian yang siap terap untuk masyarakat, juga unggul dan dapat bersaing secara internasional, dan apabila diperlukan dapat membantu mewujudkan sistem pemerintahan yang bersih.
Bahasa lainnya, penelitian yang dilakukan harus menjawab kepentingan beberapa stakeholder, yaitu:
Masyarakat dan publik, untuk menuju masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge based society) dan layanan elektronik (eServices)
Pemerintah, untuk menuju eGovernment
Industri, untuk menuju industri TIK yang global dan berdaya saing
Lembaga Iptek, untuk menuju lembaga Iptek kelas dunia
Kemudian apa prioritas tema penelitian TIK yang direkomendasikan dalam buku putih tersebut? Ada 5 prioritas utama yang masing-masing memiliki bidang garapan seperti di bawah:
Infrastruktur Informasi: jaringan informasi dan telekomunikasi, information exchange, digital broadcasting, perangkat keras komputer dan device pendukungnya, community access point
Perangkat Lunak: sistem operasi, sistem aplikasi, bahasa pemrograman dan development tool, opensource, simulasi dan komputasi
Kandungan (Content) Informasi: respositori dan information sharing, creative digital, data security, eServices
Pengembangan SDM dan Kelembagaan: edukasi dan research center, sertifikasi dan kurikulum TIK, pengembangan software house lokal, inkubator bisnis dan competence center, pengembangan ICT park
Regulasi dan Standardisasi: regulasi konvergensi TIK, pengembangan sistem insentif, standardisasi peralatan TIK, universal service obligation (USO)
Di Indonesia sebenarnya dokumen-dokumen semacam Jakstranas Iptek, ARN dan buku putih ini masih menyisakan pekerjaan rumah. Diantaranya yang paling mencolok adalah bagaimana kita bisa mensinkronkan arah penelitian dan pengembangan, karena beberapa kementrian maupun departemen lain juga membuat kajian, kebijakan dan buku putih yang meskipun bertema sama tetapi sering isinya berbeda dan susah mencari titik temunya. Masalah kemudian adalah sosialisasi, mungkin perlu dipikirkan teknik sosialisasi yang lebih efektif secara kualitas dan kuantitas, karena seminar dan workshop sepertinya agak kurang efektif dalam proses diseminasi informasi dari kebijakan-kebijakan pemerintah.
Jumat, 14 November 2008
TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
lebih cepat
lebih luas sebarannya, dan
lebih lama penyimpanannya.
Agar lebih mudah memahaminya mari kita lihat perkembangan di bidang teknologi informasi. Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi. Bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali.
Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan jaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.
Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu.
Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, tv, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.
Rabu, 12 November 2008
SMP Negeri 1 Depasar
SMPN 1 Denpasar dikepala sekolahi oleh AA. Gede Agung Rymbia Temaja M.ag. SMPN 1 Denpasar telah mencetak halis yang sangat memuaskan di tingkat provinsi, nasional, maupun internasional.
Sabtu, 08 November 2008
KOMPUTER
Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.
Dalam definisi seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti "komputer" adalah "yang memproses informasi" atau "sistem pengolah informasi."
Sekalipun demikian, definisi di atas mencakup banyak alat khusus yang hanya bisa memperhitungkan satu atau beberapa fungsi. Ketika mempertimbangkan komputer modern, sifat mereka yang paling penting yang membedakan mereka dari alat menghitung yang lebih awal ialah bahwa, dengan pemrograman yang benar, semua komputer dapat mengemulasi sifat apa pun (meskipun barangkali dibatasi oleh kapasitas penyimpanan dan kecepatan yang berbeda), dan, memang dipercaya bahwa mesin sekarang bisa meniru alat perkomputeran yang akan kita ciptakan di masa depan (meskipun niscaya lebih lambat). Dalam suatu pengertian, batas kemampuan ini adalah tes yang berguna karena mengenali komputer "maksud umum" dari alat maksud istimewa yang lebih awal. Definisi dari "maksud umum" bisa diformulasikan ke dalam syarat bahwa suatu mesin harus dapat meniru Mesin Turing universal. Mesin yang mendapat definisi ini dikenal sebagai Turing-lengkap, dan yang pertama mereka muncul pada tahun 1940 di tengah kesibukan perkembangan di seluruh dunia. Lihat artikel sejarah perkomputeran untuk lebih banyak detail periode ini.
Komputer Benam
Pada sekitar 20 tahun terakhir, banyak alat rumah tangga, khususnya termasuk panel dari permainan video tetapi juga mencakup telepon genggam, perekam kaset video, PDA dan banyak sekali dalam rumahtangga, industri, otomotif, dan alat elektronik lain, semua berisi sirkuit elektronik yang seperti komputer yang memenuhi syarat Turing-lengkap di atas (dengan catatan bahwa program dari alat ini seringkali dibuat secara langsung di dalam chip ROM yang akan perlu diganti untuk mengubah program mesin). Komputer maksud khusus lainnya secara umum dikenal sebagai "mikrokontroler" atau "komputer benam" (embedded computer). Oleh karena itu, banyak yang membatasi definisi komputer kepada alat yang maksud pokoknya adalah pengolahan informasi, daripada menjadi bagian dari sistem yang lebih besar seperti telepon, oven mikrowave, atau pesawat terbang, dan bisa diubah untuk berbagai maksud oleh pemakai tanpa modifikasi fisik. Komputer kerangka utama, minikomputer, dan komputer pribadi (PC) adalah macam utama komputer yang mendapat definisi ini.
Akhirnya, banyak orang yang tak akrab dengan bentuk komputer lain memakai istilah ini secara eksklusif untuk menunjuk kepada komputer pribadi (PC).
Bagaimana Komputer Bekerja
Saat teknologi yang dipakai pada komputer digital sudah berganti secara dramatis sejak komputer pertama pada tahun 1940-an (lihat Sejarah perangkat keras menghitung untuk lebih banyak detail), komputer kebanyakan masih menggunakan arsitektur Von Neumann, yang diusulkan di awal 1940-an oleh John von Neumann.
Arsitektur Von Neumann menggambarkan komputer dengan empat bagian utama: Unit Aritmatika dan Logis (ALU), unit kontrol, memori, dan alat masukan dan hasil (secara kolektif dinamakan I/O). Bagian ini dihubungkan oleh berkas kawat, "bus"
Memori
Di sistem ini, memori adalah urutan byte yang dinomori (seperti "sel" atau "lubang burung dara"), masing-masing berisi sepotong kecil informasi. Informasi ini mungkin menjadi perintah untuk mengatakan pada komputer apa yang harus dilakukan. Sel mungkin berisi data yang diperlukan komputer untuk melakukan suatu perintah. Setiap slot mungkin berisi salah satu, dan apa yang sekarang menjadi data mungkin saja kemudian menjadi perintah.
Memori menyimpan berbagai bentuk informasi sebagai angka biner. Informasi yang belum berbentuk biner akan dipecahkan (encoded) dengan sejumlah instruksi yang mengubahnya menjadi sebuah angka atau urutan angka-angka. Sebagai contoh: Huruf F disimpan sebagai angka desimal 70 (atau angka biner ) menggunakan salah satu metode pemecahan. Instruksi yang lebih kompleks bisa digunakan untuk menyimpan gambar, suara, video, dan berbagai macam informasi. Informasi yang bisa disimpan dalam satu sell dinamakan sebuah byte.
Secara umum, memori bisa ditulis kembali lebih jutaan kali - memori dapat diumpamakan sebagai papan tulis dan kapur yang dapat ditulis dan dihapus kembali, daripada buku tulis dengan pena yang tidak dapat dihapus.
Ukuran masing-masing sel, dan jumlah sel, berubah secara hebat dari komputer ke komputer, dan teknologi dalam pembuatan memori sudah berubah secara hebat - dari relay elektromekanik, ke tabung yang diisi dengan air raksa (dan kemudian pegas) di mana pulsa akustik terbentuk, sampai matriks magnet permanen, ke setiap transistor, ke sirkuit terpadu dengan jutaan transistor di atas satu chip silikon.
Unit Pemproses Pusat atau CPU ( central processing unit) berperanan untuk memproses arahan, melaksanakan pengiraan dan menguruskan laluan informasi menerusi system komputer. Unit atau peranti pemprosesan juga akan berkomunikasi dengan peranti input , output dan storan bagi melaksanakan arahan-arahan berkaitan.
Dalam arsitektur von Neumann yang asli, ia menjelaskan sebuah Unit Aritmatika dan Logika, dan sebuah Unit Kontrol. Dalam komputer-komputer modern, kedua unit ini terletak dalam satu sirkuit terpadu (IC - Integrated Circuit), yang biasanya disebut CPU (Central Processing Unit).
Unit Aritmatika dan Logika, atau Arithmetic Logic Unit (ALU), adalah alat yang melakukan pelaksanaan dasar seperti pelaksanaan aritmatika (tambahan, pengurangan, dan semacamnya), pelaksanaan logis (AND, OR, NOT), dan pelaksanaan perbandingan (misalnya, membandingkan isi sebanyak dua slot untuk kesetaraan). Pada unit inilah dilakukan "kerja" yang nyata.
Unit kontrol menyimpan perintah sekarang yang dilakukan oleh komputer, memerintahkan ALU untuk melaksanaan dan mendapat kembali informasi (dari memori) yang diperlukan untuk melaksanakan perintah itu, dan memindahkan kembali hasil ke lokasi memori yang sesuai. Sekali yang terjadi, unit kontrol pergi ke perintah berikutnya (biasanya ditempatkan di slot berikutnya, kecuali kalau perintah itu adalah perintah lompatan yang memberitahukan kepada komputer bahwa perintah berikutnya ditempatkan di lokasi lain).
Input dan Hasil
I/O membolehkan komputer mendapatkan informasi dari dunia luar, dan menaruh hasil kerjanya di sana, dapat berbentuk fisik (hardcopy) atau non fisik (softcopy). Ada berbagai macam alat I/O, dari yang akrab keyboard, monitor dan disk drive, ke yang lebih tidak biasa seperti webcam (kamera web, printer, scanner, dan sebagainya.
Yang dimiliki oleh semua alat masukan biasa ialah bahwa mereka meng-encode (mengubah) informasi dari suatu macam ke dalam data yang bisa diolah lebih lanjut oleh sistem komputer digital. Alat output, men-decode data ke dalam informasi yang bisa dimengerti oleh pemakai komputer. Dalam pengertian ini, sistem komputer digital adalah contoh sistem pengolah data.
Instruksi
Perintah yang dibicarakan di atas tidak adalah perintah kaya bahasa manusiawi. Komputer hanya mempunyai dalam jumlah terbatas perintah sederhana yang dirumuskan dengan baik. Perintah biasa yang dipahami kebanyakan komputer ialah "menyalin isi sel 123, dan tempat tiruan di sel 456", "menambahkan isi sel 666 ke sel 042, dan tempat akibat di sel 013", dan "jika isi sel 999 adalah 0, perintah berikutnya anda di sel 345".
Instruksi diwakili dalam komputer sebagai nomor - kode untuk "menyalin" mungkin menjadi 001, misalnya. Suatu himpunan perintah khusus yang didukung oleh komputer tertentu diketahui sebagai bahasa mesin komputer. Dalam prakteknya, orang biasanya tidak menulis perintah untuk komputer secara langsung di bahasa mesin tetapi memakai bahasa pemrograman "tingkat tinggi" yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa mesin secara otomatis oleh program komputer khusus (interpreter dan kompiler). Beberapa bahasa pemrograman berhubungan erat dengan bahasa mesin, seperti assembler (bahasa tingkat rendah); di sisi lain, bahasa seperti Prolog didasarkan pada prinsip abstrak yang jauh dari detail pelaksanaan sebenarnya oleh mesin (bahasa tingkat tinggi)
Arsitektur
Komputer kontemporer menaruh ALU dan unit kontrol ke dalam satu sirkuit terpadu yang dikenal sebagai Central Processing Unit atau CPU. Biasanya, memori komputer ditempatkan di atas beberapa sirkuit terpadu yang kecil dekat CPU. Alat yang menempati sebagian besar ruangan dalam komputer adalah ancilliary sistem (misalnya, untuk menyediakan tenaga listrik) atau alat I/O.
Beberapa komputer yang lebih besar berbeda dari model di atas di satu hal utama - mereka mempunyai beberapa CPU dan unit kontrol yang bekerja secara bersamaan. Terlebih lagi, beberapa komputer, yang dipakai sebagian besar untuk maksud penelitian dan perkomputeran ilmiah, sudah berbeda secara signifikan dari model di atas, tetapi mereka sudah menemukan sedikit penggunaan komersial.
Fungsi dari komputer secara prinsip sebenarnya cukup sederhana. Komputer mencapai perintah dan data dari memorinya. Perintah dilakukan, hasil disimpan, dan perintah berikutnya dicapai. Prosedur ini berulang sampai komputer dimatikan.
Program komputer adalah daftar besar perintah untuk dilakukan oleh komputer, barangkali dengan data di dalam tabel. Banyak program komputer berisi jutaan perintah, dan banyak dari perintah itu dilakukan berulang kali. Suatu [[Personal computer[PC]] modern yang umum (pada tahun 2003) bisa melakukan sekitar 2-3 milyar perintah dalam sedetik. Komputer tidak mendapat kemampuan luar biasa mereka lewat kemampuan untuk melakukan perintah kompleks. Tetapi, mereka melakukan jutaan perintah sederhana yang diatur oleh orang pandai, "programmer." "Programmer Baik memperkembangkan set-set perintah untuk melakukan tugas biasa (misalnya, menggambar titik di layar) dan lalu membuat set-set perintah itu tersedia kepada programmer lain." Dewasa ini, kebanyakan komputer kelihatannya melakukan beberapa program sekaligus. Ini biasanya diserahkan ke sebagai multitasking. Pada kenyataannya, CPU melakukan perintah dari satu program, kemudian setelah beberapa saat, CPU beralih ke program kedua dan melakukan beberapa perintahnya. Jarak waktu yang kecil ini sering diserahkan ke sebagai irisan waktu (time-slice). Ini menimbulkan khayal program lipat ganda yang dilakukan secara bersamaan dengan memberikan waktu CPU di antara program. Ini mirip bagaimana film adalah rangkaian kilat saja masih membingkaikan. Sistem operasi adalah program yang biasanya menguasai kali ini membagikan
Sistem Operasi
Sistem operasi ialah semacam gabungan dari potongan kode yang berguna. Ketika semacam kode komputer dapat dipakai secara bersama oleh beraneka-macam program komputer, setelah bertahun-tahun, programer akhirnya menmindahkannya ke dalam sistem operasi.
Sistem operasi, menentukan program yang mana dijalankan, kapan, dan alat yang mana (seperti memori atau I/O) yang mereka gunakan. Sistem operasi juga memberikan servis kepada program lain, seperti kode (driver) yang membolehkan programer untuk menulis program untuk suatu mesin tanpa perlu mengetahui detail dari semua alat elektronik yang terhubung.
Penggunaan Komputer
Komputer digital pertama, dengan ukuran dan biaya yang besar, sebagian besar mengerjakan perhitungan ilmiah. ENIAC, komputer awal AS semula didesain untuk memperhitungkan tabel ilmu balistik untuk persenjataan (artileri), menghitung kerapatan penampang neutron untuk melihat jika bom hidrogen akan bekerja dengan semestinya (perhitungan ini, yang dilakukan pada Desember 1945 sampai Januari 1946 dan melibatkan dala dalam lebih dari satu juta kartu punch, memperlihatkan bentuk lalu di bawah pertimbangan akan gagal). CSIR Mk I, komputer pertama Australia, mengevaluasi pola curah hujan untuk tempat penampungan dari Snowy Mountains, suatu proyek pembangkitan hidroelektrik besar. Yang lainnya juga dipakai dalam kriptanalisis, misalnya komputer elektronik digital yang pertama, Colossus, dibuat selama Perang Dunia II. Akan tetapi, visionaris awal juga menyangka bahwa pemrograman itu akan membolehkan main catur, memindahkan gambar dan penggunaan lain.
Orang-orang di pemerintah dan perusahaan besar juga memakai komputer untuk mengotomasikan banyak koleksi data dan mengerjakan tugas yang sebelumnya dikerjakan oleh manusia - misalnya, memelihara dan memperbarui rekening dan inventaris. Dalam bidang pendidikan, ilmuwan di berbagai bidang mulai memakai komputer untuk analisa mereka sendiri. Penurunan harga komputer membuat mereka dapat dipakai oleh organisasi yang lebih kecil. Bisnis, organisasi, dan pemerintah sering menggunakan amat banyak komputer kecil untuk menyelesaikan tugas bahwa dulunya dilakukan oleh komputer kerangka utama yang mahal dan besar. Kumpulan komputer yang lebih kecil di satu lokasi diserahkan ke sebagai perkebunan server.
Dengan penemuan mikroprosesor di 1970-an, menjadi mungkin menghasilkan komputer yang sangat murah. PC menjadi populer untuk banyak tugas, termasuk menyimpan buku, menulis dan mencetak dokumen. Perhitungan meramalkan dan lain berulang matematika dengan spreadsheet, berhubungan dengan e-pos dan, Internet. Namun, ketersediaan luas komputer dan mudah customization sudah melihat mereka dipakai untuk banyak maksud lain.
Sekaligus, komputer kecil, biasanya dengan mengatur memprogram, mulai menemukan cara mereka ke dalam alat lain seperti peralatan rumah, mobil, pesawat terbang, dan perlengkapan industri. Yang ini prosesor benam menguasai kelakuan alat seperti itu yang lebih mudah, membolehkan kelakuan kontrol yang lebih kompleks (untuk kejadian, perkembangan anti-kunci rem di mobil). Saat abad kedua puluh satu dimulai, kebanyakan alat listrik, kebanyakan bentuk angkutan bertenaga, dan kebanyakan batas produksi pabrik dikuasai di samping komputer. Kebanyakan insinyur meramalkan bahwa ini cenderung kepada akan terus.
Kata "Komputer"
Selama bertahun-tahun sudah ada beberapa arti yang agak berbeda pada kata 'komputer', dan beberapa kata berbeda untuk hal kami sekarang biasanya disebut komputer.
Misalnya "computer" secara umum pernah dipergunakan untuk bermaksud orang memperkerjakan untuk melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa mesin membantu. Menurut Barnhart Concise Dictionary of Etymology, kata tersebut digunakan dalam bahasa Inggris pada tahun 1646 sebagai kata bagi "orang yang menghitung" dan lalu menjelang 1897 juga untuk "alat hitung mekanis". Selama Perang Dunia II kata tersebut menunjuk kepada para pekerja wanita AS dan Inggris yang pekerjaannya memperhitungkan jalan artileri perang besar dengan mesin seperti itu.
Charles Babbage mendesain salah satu mesin menghitung pertama disebut Mesin Analitikal, tetapi karena masalah teknologi tidak dibuat seumur hidupnya. Berbagai alat mesin yang sederhana seperti slide rule baik juga sudah menyebut komputer. Di beberapa kasus mereka diserahkan ke sebagai "komputer analog", sewaktu mereka melambangkan nomor oleh continuous kuantitas-kuantitas fisik daripada di samping digit biner yang berlainan. Apa sekarang menyebut "komputer" saja secara umum pernah menyebut "komputer digital" untuk membedakan mereka dari alat lain ini (yang masih dipakai di bidang analog pengolahan tanda, misalnya).
In yang memikirkan kata lain untuk komputer, itu ialah harga mengamati bahwa di bahasa lain kata yang dipilih selalu tidak mempunyai arti harfiah sama sebagai kata Bahasa Inggris. Dalam Bahasa Perancis misalnya, kata ialah "ordinateur", yang berarti kira-kira "organisator", atau "memisahkan mesin". Pada bahasa Spanyol digunakan kata "ordenador", dengan arti sama, walaupun di beberapa negara mereka menggunakan anglicism computadora. Dalam Bahasa Italia, komputer ialah "calcolatore", kalkulator, menekankannya computational menggunakan di balik yang logis seperti penyortiran. Dalam Bahasa Swedia, komputer dipanggil "dator" dari "data". Atau paling tidak pada tahun 1950-an, mereka disebut "matematikmaskin" (mesin matematika). Dalam Bahasa Tionghoa, komputer dipanggil "dien nau" atau suatu "otak listrik". Dalam Bahasa Inggris, kata lain dan frase sudah bekas, seperti "mesin pengolahan data".
Bagian-bagian Komputer
Komputer terdiri atas 2 bagian besar : Software/perangkat lunak dan hardware/perangkat keras.
Hardware
- Prosesor, atau CPU unit yang mengolah data
- Memori RAM, tempat menyimpan data sementara
- Hard drive, media penyimpanan semi permanen
- Perangkat masukan, media yang digunakan untuk memasukkan data untuk diproses oleh CPU, seperti mouse, keyboard, dan tablet
- Perangkat keluaran, media yang digunakan untuk menampilkan hasil keluaran pemrosesan CPU, seperti monitor dan printer.
Software
- Sistem operasi : Program dasar pada komputer yang menghubungkan pengguna dengan hardware komputer, seperti Linux, Windows, dan Mac OS. Tugas sistem operasi termasuk (tetapi tidak hanya) mengurus penjalanan program di atasnya, koordinasi Input, Output, pemrosesan, memori, serta penginstalan dan pembuangan software.
- Program komputer, aplikasi tambahan yang diinstal sesuai dengan sistem operasinya
Slot pada komputer
- ISA / PCI : Slot untuk masukan kartu tambahan non-grafis
- AGP / PCIe : Slot untuk masukan kartu tambahan grafis
- IDE / SCSI / SATA : Slot untuk harddrive/ODD
- USB : Slot untuk masukan media plug-and-play (colok dan mainkan, artinya perangkat yang dapat dihubungkan ke komputer dan langsung dapat digunakan)